Gempa dan Ayat-Ayat Allah Swt

Sabtu, 10 Oktober 2009

Segala sesuatu kejadian di muka bumi merupakan ketetapan Allah Swt. Demikian pula dengan musibah bernama gempa bumi. Hanya berseling sehari setelah kejadian, beredar kabar—di antaranya lewat pesan singkat—yang mengkaitkan waktu terjadinya musibah tiba gempa itu dengan surat dan ayat yang ada di dalam kitab suci Al-Qur’an.

“Gempa di Padang jam 17.16, gempa susulan 17.58, esoknya gempa di Jambi jam 8.52. Coba lihat Al-Qur’an!” demikian bunyi pesan singkat yang beredar. Siapa pun yang membuka Al-Qur’an dengan tuntunan pesan singkat tersebut akan merasa kecil di hadapan Allah Swt. Demikian ayatayat Allah Swt tersebut:

17.16 (QS. Al Israa’ ayat 16): “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”

17.58 (QS. Al Israa’ ayat 58): “Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”

8.52 (QS. Al Anfaal: 52): (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.”

Tiga ayat Allah Swt di atas, yang ditunjukkan tepat dalam waktu kejadian tiga gempa kemarin di Sumatera, berbicara mengenai azab Allah berupa kehancuran dan kematian, dan kaitannya dengan hidup bermewah-mewah dan kedurhakaan, dan juga dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya. Ini tentu sangat menarik.

Gaya hidup bermewah-mewah seolah disimbolisasikan dengan acara pelantikan anggota DPR yang memang WAH. Kedurhakaan bisa jadi disimbolkan oleh tidak ditunaikannya amanah umat selama ini oleh para penguasa, namun juga tidak tertutup kemungkinan kedurhakaan kita sendiri yang masih banyak yang lalai dengan ayat-ayat Allah atau malah menjadikan agama Allah sekadar sebagai komoditas untuk meraih kehidupan duniawi dengan segala kelezatannya (yang sebenarnya menipu).

Dan yang terakhir, terkait dengan “Fir’aun dan para pengikutnya”, percaya atau tidak, para pemimpin dunia sekarang ini yang tergabung dalam kelompok Globalis (mencita-citakan The New World Order) seperti Dinasti Bush, Dinasti Rotschild, Dinasti Rockefeller, Dinasti Windsor, dan para tokoh Luciferian lainnya yang tergabung dalam Bilderberg Group, Bohemian Groove, Freemasonry, Trilateral Commission (ada lima tokoh Indonesia sebagai anggotanya), sesungguhnya masih memiliki ikatan darah dengan Firaun Mesir (!).

David Icke yang dengan tekun selama bertahun-tahun menelisik garis darah Firaun ke masa sekarang, dalam bukunya “The Biggest Secret”, menemukan bukti jika darah Firaun memang menaliri tokoh-tokoh Luciferian sekarang ini seperti yang telah disebutkan di atas. Bagi yang ingin menelusuri gais darah Fir’aun tersebut hingga ke Dinasti Bush, silakan cari di www.davidicke.com (Piso-Bush Genealogy), dan ada pula di New England Historical Genealogy Society.

Nah, bukan rahasia lagi jika sekarang Indonesia berada di bawah cengkeraman kaum NeoLib. Kelompok ini satu kubu dengan IMF, World Bank, Trilateral Commission, Round Table, dan kelompok-kelompok elit dunia lainnya yang bekerja menciptakan The New World Order. Padahal jelas-jelas, kubu The New World Order memiliki garis darah dengan Firaun. Kelompok Globalis-Luciferian inilah yang mungkin dimaksudkan Allah Swt dalam QS. Al Anfaal ayat 52 di atas. Dan bagi pendukung pasangan ini, mungkin bisa disebut sebagai “…pengikut-pengikutnya.”

Dengan adanya berbagai “kebetulan” yang Allah Swt sampaikan dalam musibah gempa kemarin ini, Allah Swt jelas hendak mengingatkan kita semua. Apakah semua “kebetulan” itu sekadar sebuah “kebetulan” semata tanpa pesan yang berarti? Apakah pesan Allah Swt itu akan mengubah kita semua agar lebih taat pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya? Atau malah kita semua sama sekali tidak perduli, bahkan menertawakan semua pesan ini sebagaimana dahulu kaum kafir Quraiys menertawakan dakwah Rasulullah Saw? Semua berpulang kepada diri kita masing-masing. Wallahu’alam bishawab. (berbagai informasi)


[get this widget]

Profil Boediono, Cawapres SBY

Minggu, 05 Juli 2009



boediono-sbyGubernur Bank Indonesia (BI) Boediono dipastikan menjadi pilihan cawapres bagi capres Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, dari lima kriteria dasar cawapres yang diutarakan SBY, mantan Menko Perekonomian itu mendekati kriteria tersebut.

“Memang tidak ada yang sempurna. Dari lima hal dasar cawapres yang disampaikan Pak SBY, jatuhlah pilihan pada Pak Boediono,” kata Anas, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/5) pagi.

Lima kriteria cawapres yang pernah disampaikan SBY, pertama, memiliki integritas yang ditandai kepribadian dan moral yang tinggi termasuk moral politik. Kedua, memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam menjalankan tugas negara.

Ketiga, mempunyai loyalitas kepada kepala pemerintahan dan bebas dari konflik kepentingan, keempat, diterima oleh mayoritas rakyat, dan kelima, mampu meningkatkan kekokohan efektifitas koalisi pemerintahan.

Akan tetapi, ditambahkan Anas, bukan berarti calon-calon lain yang diajukan oleh partai mitra koalisi tidak memenuhi kriteria tersebut. “Partai Demokrat dan Pak SBY menghormati kalau ada usulan dari partai koalisi. Semua calon sama-sama baik, tapi capres perlu diberi ruang yang cukup untuk memilih mana yang terbaik,” terang Anas.

Presiden dan wakil presiden, lanjutnya, harus merupakan dua tokoh yang bisa saling menerima dengan ikhlas dan memiliki tingkat kecocokan kimiawi yang tinggi sehingga bisa bekerja sama. Mengenai keluhan mitra koalisi yang tak merasa diajak berkomunikasi, Anas mengatakan sudah melakukan pertemuan dengan PKB, PAN, dan PPP, tapi PKS tidak mengirimkan perwakilan partainya.

“Sudah ada pertemuan, kami menjelaskan. Mungkin selama ini karena infonya belum komprehensif sehingga ada yang tidak utuh menangkap. Wajar jika ada dinamika, dan kami yakin sudah ada titik kesepahaman,” ujar Anas.

Pasangan SBY-Boediono, seperti dijadwalkan, akan mendeklarasikan pada 15 Mei mendatang di Bandung, Jawa Barat. (Kompas.com)


Profil Boediono:

boedionoCalon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping SBY, Capres Partai Demokrat, ini seorang ekonom profesional bertangan dingin. Tangan dingin Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada dan Doktor Ekonomi Bisnis lulusan Wharton School University of Pennsylvania, AS 1979, ini terbukti selama menjabat Menteri Keuangan pada pemerintahan Megawati, Menko Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu (resuffle Senin (5/12/2005), maupun sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Selama menjabat Menkeu Kabinet Gotong-Royong, suami dari Herawati dan ayah dua anak (Ratriana Ekarini dan Dios Kurniawan), ini berhasil membenahi bidang fiskal, masalah kurs, suku bunga dan pertumbuhan ekonomi.

Bersama dalam The Dream Team dan Bank Indonesia, Master of Economics, Monash University, Melbourne, Australia (1972), itu berhasil menstabilkan kurs rupiah pada kisaran Rp 9000-an per dolar AS. Begitu pula dengan suku bunga berada dalam posisi yang cukup baik merangsang kegiatan bisnis, sehingga pertumbuhan ekonomi menaik secara signifikan. Pria berpenampilan kalem dan santun serta terukur berbicara itu juga dinilai mampu membuat situasi ekonomi yang saat itu masih kacau menjadi dingin.

Saat baru menjabat Menkeu, langkah pertama yang dilakukan berpenampilan rapih dan low profile itu adalah menyelesaikan Letter of Intent dengan IMF yang telah disepakati sebelumnya serta mempersiapkan pertemuan Paris Club September 2001. Paris Club ini merupakan salah satu pertemuan penting karena menyangkut anggaran 2002. Setelah itu, dia bersama tim ekonomi Kabinet Gotong-Royong, secara terencana mengakhiri kerjasama dengan IMF (Dana Moneter Internasional) Desember 2003.

Departemen Keuangan di bawah kendali pria kelahiran Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943, itu pun berhasil melampaui masa transisi pascaprogram IMF, yang sebelumnya sudah dia ingatkan akan sangat rawan, bukan hanya menyangkut masalah dana, tetapi juga menyangkut rasa percaya (confidence) pasar. Apalagi kala itu, Pemilihan Umum 2004 juga berlangsung. Kondisi rawan itu pun berhasil dilalui tanpa terjadi guncangan ekonomi.

Dia berhasil menggalang kerjasama dengan Bank Indonesia dan tim ekonomi lainnya, kecuali dengan Kwik Kian Gie yang kala itu tampak berbicara sendiri sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/ Kepala Bappenas.

Sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Gotong Royong, ia berhasil memperbaiki keuangan pemerintah dengan sangat baik sehingga mampu membawa Indonesia lepas dari bantuan Dana Moneter Internasional.

Tak heran bila majalah BusinessWeek (AS), memberi Boediono pengakuan sebagai tokoh yang kompeten di posisinya sebagai menteri keuangan. Ia dipandang sebagai salah seorang menteri yang paling berprestasi dalam Kabinet Gotong Royong.

Maka ketika Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai presiden, banyak orang mengira bahwa Boediono akan dipertahankan dalam jabatannya, namun posisinya ternyata ditempati Jusuf Anwar. Ternyata, Jusuf Anwar hanya bisa bertahan lebih satu tahun.

Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan perombakan (reshuffle) kabinet pada 5 Desember 2005, Boediono diangkat menggantikan Aburizal Bakrie menjadi Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan mengangkat Sri Mulyani menggantikan Jusuf Anwar sebagai Menteri Keuangan.

Boediono sendiri, dikabarkan sempat menolak secara halus saat diminta oleh Presiden Yudhoyono untuk memperkuat jajaran tim ekonomi, dengan alasan hendak beristirahat dan kembali mengajar. Namun, akhirnya ia memenuhi permintaan SBY.

Tiga hari sebelumnya, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyo dalam jumpa pers di Pangkalan TNI Angkatan Udara Kelapa Sawit, Medan, Sumatera Utara, Jumat (2/12/2005), mengungkapkan telah meminta mantan Menteri Keuangan Boediono untuk memperkuat tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu, pasar pun menyambutnya dengan antusias. IHSG dan mata uang rupiah langsung menguat.

Terlihat dari nilai tukur rupiah yang langsung naik dibawah Rp 10.000 per dolar AS. Boediono dinilai mampu mengelola makro-ekonomi yang kini belum didukung pemulihan sektor riil dan moneter. Juga perdagangan di lantai Bursa Efek Jakarta (BEJ) naik signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEJ langsung ditutup menguat hingga 23,046 poin (naik sekitar 2 persen) dan berada di posisi 1.119,417, berhasil menembus level 1.100.

Berbagai pelaku bisnis menilai Boediono kredibel, low profile, tidak banyak bicara, prudent dan sangat konservatif.

Presiden mengakui, sebelum terbang ke Sibolga, Kamis (1/12) pagi, telah bertemu Boediono, memintanya memperkuat tim ekonomi. Menurut Presiden, Boediono cukup meyakinkan untuk mengelola makro-ekonomi dengan baik.

Namun, menurut Presiden SBY, Boediono mengaku ingin beristirahat sambil berbuat baik bagi negara tanpa harus bergabung di kabinet. “Tetapi saya minta, Pak Boediono kalau negara memerlukan, kalau rakyat menghendaki dan Anda harus masuk pemerintahan, tentu itu amanah. Mudah-mudahan semuanya berjalan baik dalam satu dua hari ini,” kata Presiden SBY.

Presiden SBY didampingi Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng, dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Rudolf Pardede, menginginkan ada komunikasi dan konsultasi yang baik antara pemerintah dan Bank Indonesia.

Diungkapkan, inflasi tahun 2005 yang lebih buruk dari tahun 2004 dinilai jauh dari harapan. Tentu ada faktor yang bisa menjelaskan mengapa inflasi buruk. Harus ada keterpaduan atau harmoni kebijakan fiskal yang dibuat pemerintah dan kebijakan moneter dari Bank Indonesia.

Presiden berharap Boediono akan mampu membenahi kinerja ekonomi Indonesia, terutama di sektor riil dan terkait dengan tingginya laju inflasi saat ini menyusul kenaikan harga BBM pada 1 Oktober 2005 diiringi tingginya tingkat konsumsi pada bulan puasa Ramadhan dan Lebaran November 2005.

“Mengapa saya akan menata kembali tim ekonomi karena kita ingin semuanya tertata baik, makro-ekonomi, mikro-ekonomi, jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang. Ada yang harus bergerak cepat, yaitu ekonomi, tetapi harus ada yang menjaga stabilitas jangka panjang, sustainability, dan balance, kata Presiden SBY.

Presiden menginginkan orang yang tepat di posisi yang tepat untuk mendukung kerja tim yang kuat. Pemilihan figur didasarkan pada kemampuan melakukan koordinasi dan kerja sama tim yang baik. Presiden berkepentingan dengan dua hal itu, untuk memiliki dewan menteri dan tim kerja yang baik.

Sementara, Boediono yang dikenal sebagai pribadi yang sedikit bicara banyak bekerja itu, belum mau bicara soal ajakan Presiden SBY tersebut.

Akhirnya Dr. Boediono, pria kelahiran Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943, itu bersedia menjabat Menko Perekonomian menggantikan Aburizal Bakrie. Ia didukung Menteri Keuangan Sri Mulyani yang juga handal. Mereka membawa perekonomian Indonesia pada track dan daya tahan yang baik, terutama dalam menghadapi krisis ekonomi global.

Kemudian, ada tanggal 9 April 2008, DPR mengesahkan Boediono sebagai Gubernur Bank Indonesia, menggantikan Burhanuddin Abdullah.

Sebelum menjabat Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu, Menteri Keuangan Kabinet Gotong Royong (2001–2004) dan Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999), Boediono telah menjabat Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Ia juga pernah menjabat Direktur Bank Indonesia pada masa pemerintahan Soeharto.

Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, ini memperoleh gelar S1 (Bachelor of Economics (Hons.)) dari [Universitas Western Australia] pada tahun 1967. Lima tahun kemudian, meraih gelar Master of Economics dari Universitas Monash. Kemudian meraih gelar S3 (Ph.D) dalam bidang ekonomi dari Wharton School, Universitas Pennsylvania pada tahun 1979. (tokohindonesia.com)

Nama :
Prof. Dr. Boediono

Lahir :
Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943

Agama :
Islam

Isteri:
Herawati

Anak:
Ratriana Ekarini dan Dios Kurniawan

Pendidikan :
- S1 : Bachelor of Economics (Hons.), University of Western Australia (1967)
- S2 : Master of Economics, Monash University, Melbourne, Australia (1972)
- S3 : Doktor Ekonomi Bisnis Wharton School University of Pennsylvania, Amerika Serikat (1979)

Pekerjaan:
- Gubernur Bank Indonesia (2008-2013)
- Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu (2005-2009)
- Menteri Keuangan Kabinet Gotong Royong (2001-2004)
- Penasehat Komisaris PT Pertamina (2003)
- Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999)
- Direktur I Bank Indonesia Urusan Operasi dan Pengendalian Moneter (1997-1998)
- Direktur III Bank Indonesia Urusan Pengawasan BPR (1996-1997)
- Presiden Komisaris PT Bank PDFCI (1994-1998)
- Staf Ahli Dewan Moneter (1974)
- Wakil Direktur Workshop Purna Sarjana Ekonomi dan Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1973-1975)
- Internal Auditor Bank of America cabang Jakarta (1969-1970)
- Dosen Fakultas Ekonomi UGM


[get this widget]
Minggu, 21 Juni 2009

greenday - Waiting
Found at bee mp3 search engine


[get this widget]
Jumat, 19 Juni 2009


[get this widget]


[get this widget]

SALAHKAH ? ? ? ? ?

Minggu, 14 Juni 2009

Salahkah Q memilihmu ..??

Salahkah Q memilikimu ..??

Salahkah Q mencintaimu ..??

Salahkah Q merindumu ..??

Salahkah Q yg ingin selalu ad denganmu ..??

Salahkah Q memilikimu smpai kapanpun ..??

Salahkah Q yg ingin mengatakan bahwa ..

“dirimulah yg bisa membuatku bhgia selama ini” ..??


[get this widget]

Kesepian

Putih . .
Kau telah menghapus goresan pensil kasih dari hati
Kini hanya tinggal ampas-ampas memori yang membelenggu diri

Memori ..
Hanya dengan dia ku telusuri lorong gelap bernama hati
Tanpa cahaya,,tanpa ada tanda-tanda

Q hanya seorang diri
Bayangan pun enggan menemani langkahku

Lelah ku rasa,,di sepanjang jalanku
Karena memori tak mampu membasuh air mataku
Lelah yang teramat sangat..!!

Ku rasa ku harus menyerah
Karena ku sungguh tau
Tak ada kau di ujung perjalananku


[get this widget]

Cinta Yang Takan Pernah Mati

Mengapa aQ harus Bertemu denganmu??
Mengapa juga aQ harus kenal denganmu??
Dan mengapa kau harus memilih aku sebagai orang yang kau cintai??
Padahal aQ ini hanyalah orang biasa yang tidak seperti orang yang kau impikan …

Kau adalah mimpiku
Meski aQ memilikimu saat ini
Tapi itu hanya untuk sementara
Karena kau benar-benar hanya mimpiku
Cintaku memang untukmu
Tapi cintamu bukan untukku

Pergilah selagi kau bisa pergi dari hatiku
Terlalu lama Qta bersama
Hanya bisa membuat semakin banyak kisah manis
Kenangan manismu menyakitkan hatiku

Pergilah,,
Kau bukan untukku
Maafkan aQ yang tak sanggup untuk mencintaimu
Tapi,,
Perasaanku ini padamu..tak akan pernah berubah …

aQ menyayangimu …


[get this widget]

visi dan misi PPNS

1. Unggul dalam peningkatan skor ( GSA ).

2. Unggul menjadi sekolah faforit dan berkwalitas

3. Unggul dalam aplikasi pembelajaran bahasa ( Indonesia, Inggris dan arab )

4. Unggul dalam prestasi bidang ketrampilan dan life skill

5. Unggul dalam prestasi bidang olah raga

6. Unggul dalam prestasi bidang kesenian

7. Unggul dalam pemanfaatan tekhnologi dan informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dan kehidupan sehari hari

8. Unggula dalam penciptaan kecakapan hidup anak ( life skill )

9. Memiliki lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif untuk belajar dan berprestasi

10. Unggul dalam aktifitas keagaman, penguasaan ilmu agama, menbaca kitab, menafsirkan dan mengamalkan denan akhlaqul karimah

11. Unggul dalam kepedulian sosial pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya

12. Memiliki lingkungan sekolah yang santun dan toleran


Misi : MISI SEKOLAH Untuk mewujudkan Visinya PERGURUAN ISLAM TERPADU dan PONDOK PESANTREN TERPADU NUURUSSHIDIIQ CIREBON mempunyai misi misi sebagai berikut:


1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga siswa / santri dapat mengembangkan kompetensinya ( hasil belajarnya ) secara optimal.

2. Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah / pesantren

3. Membantu setiap siswa / santri untuk mengenali potensinya sehingga dapat di kembangkan secara optimal.

4. Mengaplikasikan secara optimal hasilpembelajaran bahasa ( Indonesia, Inggris dan arab ) dalam bentuk tulisan maupun lisan.

5. Mengembangkan potensi siswa / santri dalam menghasilkan benda- benda kerajinan dan hasil ketrampilanlainnya, serta hasil riset ipteknya

6. mengembangkan program yang memungkinkan guru dan siswa melakukan pengembangan kreatifitas.

7. Menarik simpati pihak- pihak luar sekolah agar termotivasi untuk menggalang kerjasama memajukan sekolah dan pesantren

8. Melaksanakan pembinaan kesenian, olahraga dan ketrampilan secara insentif.

9. Menumbuhkan kesadaran siswa / santri dan guru / ustadz untuk memanfaatkan sarana tekhnologi informasi dan komunikasi ( komputer dan internet ) sebagai salah satumedia dan sumber belajar.

10. Menumbuhkan kesadaran pada siswa / santri untuk mengembangkan bakat dan minatnya secara aktif.

11. Menerapakan manajemen partisipasif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah serta masyarakat

12. Melaksanakan pendidikan agama dan akhlaq secara proposional dan kesungguhan.
13. Menumbuhkan keyakinan yang kuat untuk menjadi generasi muda islam yang tangguh kuat dan menguasai semua bidang kehidupan dimuka bumi untuk mengangkat harkat dan martabat umat


[get this widget]

Sejarah Nurus Shidiiq

Pondok Pesantren dan Perguruan Islam Terpadu Nuurusshidiiq didirikan oleh H.KRMPH Gumelar Ade N MS pada tanggal 7 September 1998, Proyek tunggal Nuurusshidiiq adalah membangun Lembaga Pendidikan Pesantren dan Umum itu sendiri. Yakni mewujudkan sebuah perkampungan/hunian yang tegak di atas nilai-nilai Islam, yang lengkap dengan semua fasilitas pendukung, mulai dari tempat melahirkan, pengasuhan, pendidikan, usaha, sampai tempat pemakaman. Tujuan utama Nuurusshidiiq adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir batin dan selamat dunia-akhirat di bawah naungan ridha Allah SWT.

Tidak hanya pendidikan Nuurusshidiiq, memiliki tujuan ini dijabarkan dalam tiga bidang yaitu; Bidang Sosial yang diwujudkan dalam bentuk memberikan asuhan dan santunan bagi anak-anak yatim, piatu, yatim-piatu, terlantar dan bayi terbuang, cacat fisik dan mental, serta manula; Bidang Pendidikan, mewujudkan sebuah gerbang ilmu yang memberikan pelayanan di bidang pendidikan, mulai jenjang pendidikan dasar, menengah dan tinggi, lengkap dengan fasilitas penunjangnya, kedua majelis taklim dan kegiatan kegiatan perekonomian umat / pesantren untuk menunjang roda kehidupan pesantren dan masyarakat sekitarnya.

Program di bidang pendidikan di arahkan bagi terwujudnya insan-insan muslim yang beriman-takwa, berilmu pengetahuan-teknologi dan berakhlak mulia. Untuk itu, telah dirumuskan apa yang disebut dengan Pendidikan Nuurusshidiiq, yang mengacu kepada tiga prinsip (trilogi) dasar:
a. orientasi Islam (islamic orientation) dalam semua aspek kehidupan
b. disiplin yang tinggi
c. akhlak mulia (akhlaqul karimah)
Dasar dan Menengah : TK, SD, SLTP, SMU Islam Terpadu Full Day School
2. Pendidikan Madrasah Diniyah, Pendidikan Slafiyah


[get this widget]

SITI NURBAYA (new version) , , , ,! ! ! ! !

Selasa, 05 Mei 2009

Suatu hari, di sebuah singgasana raja yang sangat megah dan asri, terdapat seorang raja yang agung. Tetapi namanya bukanlah agung, melainkan Maha Raja di Raja Rojaktana Waqina ‘Adza Bannar bersahabatan dengan Naga Bonar yang tidak selalu benar dan awajahnya berbinar-binar seperti semar yang saat ingin melamar.

Saat itu, sang raja sedang kebingungan mencari seorang laki-laki yang gagah berani dan bijaksana untuk dijadikan suami dari sang putri yang cantik jelita seperti hewan melata karena dia memakai kacamata tetapi tidak buta, dia memakai kacamata karena sedang sakit mata dan hanya gaya semata dan untuk dijadikan Raja pula menggantikan tahta mertuanya kelak.

Melihat kejadian itu, permasurinya merasa kebingungan seperti setrika tanpa ekor dan alas.
Permaisuri :Maaf kakanda, apakah kakanda tidak merasa lelah, capek, pegel, atau sejenis dengan itu dach pokoknya. . . . .? sedari tadi saya liat, kakanda mondar-mandir seperti itu. Ada apa gerangan ? apa yang kakanda pikirkan?
Raja :Kakanda ini sedang terjangkit bingung, Dinda , , , , ,!
Permaisuri :Apa yang kakanda bingungkan ?
Raja :Saya khawatir, bila nanti suatu saat saya dipanggil oleh Sang Pencipta untuk menghadap, siapakah yang akan menggantikan ku sebagai Raja dan duduk di singgasana ini bila putri kita tidak segera dinikahkan ,,,!
Permaisuri :Kita nikahkan saja kakanda, , , , kenapa harus bingung ?
Raja :Justru itu, Dinda , , , permasalahannya, dengan siapakan dia akan menikah , , , ! ! !? ? ?

Permaisuri diam sejenak seperti mengerti apa yang dikatakan oleh suaminya itu.
Permaisuri :Benar juga, calon suami putri kita tidaklah sembarangan. Calon suami putri kita haruslah kuat, pandai, cerdas, dan bijaksana seperti halnya kakanda selaku raja dan mampu juga dalam memimpin rakyat.
Raja :Saya pikir, hal-hal yang dikatakan dinda tidaklah masalah. Yang menjadi permasalahan adalah adakah orang yang sejajar dengan dia dan mau menerima dia ? ? ? ?
Permaisuri :Putri kita cantik kok kakanda, , , , apa yang di pikirkan lagi ? ? ?
Raja :Kamu kan tau, putri kita itukan kecil bin unyil dedengkotnya kerdil , , , , , , , , , ,,! ! ! ! ! !
PermaisurI :Oh iya ya , , , , , , , , ,(sambil menggaruk-garuk kepalanya)

Kemudian mereka berdua dian dan berfikir seperti orang yang mempunyai pikiran. Sinopati yang sedari tadi membungkamkan mulutnya, ahirnya dia angkat bicara setelah dia yakin bahwa semalam dia telah menggosok giginya.

Sinopati :Ampun yang mulia, bolehkah saya memberi usul kepada yang mulia , , , ?
Raja :Silahkan pat , , , ,
Sinopati :Bagaimana kalau tuan putrid kita nikahkan dengan kerajaan sebelah. Selain kita bisa menghimpun kekuatan lebih besar, tanaman-tanaman kita juga akan aman dan bersih dari makhluk-makhluk lain. Karena prajurit mereka akan membersihkan dengan sekejap mata.
Permaisuri :Memang, siapa raja itu , , , , , ,?
Sinopati :Ampun yang mulia, Raja itu adalah Raja utan.

Serentak Raja dan permaisuri kaget. . . . . dayang permaisuri tidak mau kalah dengan sinopai. Dia unjuk gigi pula , , , tetapi dia tidak sadar, bahwa mulut dia masih terasa bau.

Dayang P :Ampun yang mulia, lebih baik terima saja usul sepat itu yang mulia. Dari pada nggak ada coba ? ? ? ?
Permaisuri :Benar juga senopati bilang, dari pada putrid kita nggak laku-laku. Lumayan lah buat menuh-menuhin istana , , , , ,

Merasa usulnya di trima dan didukung pula oleh wanita-wanita cantik, maka iya mencibirkan bibirnya , , , , ,(GR nie ye , , , , , ,! ! ! ! ! )
Raja :Baik. Saya terima usulmu pat , , , sekarang kamu lekas panggil tuan putri dan kamu pat, kirimkan surat utusan untuk raja sebelah.
Dayang P dan senopati :Sendiko yang mulia . . . . . . .

Sedangkan diluar istana, tepatnya di taman istana, sang putri sedang asik bercakap-cakap dengan dayangnya.

Putri :Kamu tau ngga day ? ? ? ?
Dayang Pt :Apa itu putri ? ? ? ?
Putri :Masa kamu ga tau sich day ? ? ? ?
Dayang Pt :Putri ini bagemana sich ? ? ? lah wong durung di pai weruh jwech , , , , , ,
Putri :Emang belum tah ? ? ? ?
Dayang Pt :Ya belum lah , , , , , tanpa ya sudah donk , , , , ,
Putri :Aku lagi membayangkan , , , betapa bahagianya aku bisa berpacaran dengan Arrhenius, , , bronsted, , , atau lowry , , , ,kayaknya bahagia banget ya day ya , , , , , ,
Dayang Pt :Beuch , , , , ! ! ! ! ! mereka kan orang-orang yang mendefinisikan asam sama basa tuan putrid , , , emang tuan putri mau di kasih makan yang asam sama yang basa-basa gitu , , ,
Putri :Bukan itu day , , , saya mau menikah dengan mereka biar nilai kimia saya gede , , , soalnya susah, , , , nyontek sama asep jauh , , , iya ga sech ? ? ? ? gtu ga sech ? ? ? ?
Dayang Pt :Iya juga yach , , ,(sambil garuk-garuk kepala , , ,)
Putri :Tapi aku sedih , , , ,
Dayang Pt :Sedih kenapa tuan putri ? ? ? ?
Putri :Saya tidak mungkin bisa menikah dengan mereka , , , , ,
Dayang Pt :Kenapa , , , , kan bisa bilang sama baginda raja saja , , , ,
Putri :Kamu disekolahin ga sich day ? ? ? ? mereka udah mati lama bgt , , , , ,
Dayang Pt :Loh kok bisa , , , ,? Kasian yach , , , kayaknya mereka kebanyakan makan asam sama basa dech , , , , jadi meninggal dunia dech , , , ,
Putri :Haduh , , , , , ,!@#$%^&*()&*^%????

Tak lama kemudian, dayang permaisuri menghampiri tuan putri.
Dayang P :Ampun tuan putri , , , , tuan putri di perintahkan untuk menghadap baginda raja.
Putri :Baik. Saya segera menghadap.

Ahirnya mereka meninggalkan habitatnya untuk menghadap baginda Raja.
Putr :Putri menghadap ayahanda.
Raja :Duduklah anakku. Anaku, kami telah bersepakat untuk menjodohkanmu dengan raja tetangga. Demi kebaikanmu dan demi kepentingan rakyat. Apa kamu terima?

Dengan kaget dan terkejut, tetapi wajahnya berseri-seri , , , , tetapi dia segera menepisnya, karena dia tidak mungkin menikah dengan pujaan hatinya.
Putri :Terimakasih ayahanda. Tetapi mohon ampun, apakah itu seorang pangeran?dan pangeran itu sepintar dengan dengan arrhenius, atau seperti bronsted, atau lowry ? ? ? ?
Raja :Kamu mau menikah dengan orang sepintar mereka ? ? ? apa kamu tidak takut anakku?
Putri :Takut apa ayahanda ? ? ? ?
Raja :Takut jenong kamu nambah maju gtu , , , ,

Tuan putri hanya mencibir , , , , ,
Putri :Lalu dengan siapa saya dijodohkan ? ? ? ?
Raja :Dengan seorang raja pilihan ayah.
Putri : wow, , , ,wow , , ,wow , , , pasti perawakannya maco, trs bijaksana, kuat berani dan pinter , , , , ,
Raja :Tepat sekali putriku , , , ,
Putri :Siapah nama raja itu ayah ? ? ?
Raja :(dengan bangganya dan gembiranya) Raja Hutan

Putri kaget setengah hidup ketika mendengar nama Raja yang akan dijadikan calon suaminya , , , ,

Hari berikutnya, di suatu tempat yang sunyi tetapi indah, sang putri duduk diatas batu merenungi nasib sebagai putri. Tidak lama kemudian, datanglah seorang laki-laki yang tampan, maco, gede, (tapi otaknya kecil).dia melihat sang putrid duduk sendirian seperti orang yang lagi merenungi utangnya. Dia membacakan sebuah syair untuk menghibur tuan putri itu.

Parman :Naik-naik ke puncak pohon , , , , ,
Banyak buah diatasnya , , , , , ,
Kalau boleh saya memohon , , , , , ,
Ambilin buahnya donk , , , ,

Putri kaget dengan kedatangan laki-laki itu. Dia tidak tau dari mana asal lelaki itu datang. Dia hanya bisa menatapi kedangan lelaki tersebut.
Parman :Tuan putri, jangan ngliatin gtu donk , , , jadi nerves , , , , saya tau klo saya ganteng , , , , tuan putri ga usah ngomong juga saya sudah tau klo tuan putri bakal ngomong “kamu ganteng bgt,,,,,,,,,,,,,,,,,,,”
Putrid :XL , , , , Xtra Lebayyyyyyyyyyyyyy , , , , , siapa kamu ? ? ? ? dan untuk apa kamu kesini? ? ? ?
Parman :Perkenalkan, nama saya suparman anaknya supermen yang suka makan supermie , , , ,kebetulan saya dari kebun put , , trs biar cepet, saya lewat kesini aja. Eh , , , taunya ada tuan putri. Tuan putri lagi ngapain ? ? ?

Saat pertanyaan tersebut terlempar, sang putrid kembali menundukkan kepalanya.
Parman :Ada apa tuan putri ? ? ? kenapa muka anda sedih seperti itu , , , ,?
Putrid :Saya sedang sedih par , , ,
Parman :Sedih kenapa tuan putri ? ? ? bisa saya dibantu ? ? ?
Putrid :Sedih karena kamu salah pertanyaan , , , , , , harusnya saya yang dibantu , , , ngapain kamu minta bantuan sama aku ? ? ?
Parman :Maksud saya begitu tuan , , , ,
Putrid :Saya sedih karena saya dijodohkan dengan seorang raja , , , ,
Parman :Bagus donk , , , , kenapa musti sedih ? ? ? kan tuan putri jadi ada temennya tuch , , , iya ga sech , , , ? ? ? ? gtu ga sech ? ? ? ? ?
Putrid :Yang saya sedihkan adalah , , , raja itu , , , ,
Parman :Ada apa dengan raja itu tuan ? ? ? ?
Putrid :Masa saya cewek yang paling cantik, imut, cute, luthu mo di kawinin sama raja utan ? ? ? ? sebel ga sech , , , , , , ?????
Parman :Orang lagi sedih masih sempet-sempetnya ngomongin makanan favorit saya , , ,
Putrid :Sapa yang ngomnongin makanan dodol , , , ,! ! ! ! !
Parman :Lah putri sendiri , , , tadi bilang sambel kan ? ? ? ?
Putrid :SEBELLLLLLLLLLLLLLL , , , , , , , ,! ! ! ! ! !
Parman :Oh sebel , , , , ngobrol donk , , , trs apa yang bisa saya bantu tuan putrid ? ? ?
Putrid :Saya tidak tau , , , apa yang bisa kamu lakukan untukku.

Parman berfikir sejenak.
Parman :Baiklah , , , saya akan menikahi tuan putri , , , ,

Putrid kaget dan kemudian berdiam cukup lama, , , , , ahirnya dia angkat bicara juga , , ,
Putrid :Baiklah , , , dari pada ngga ada juga , , , ,

Setelah disetujui oleh kedua pihak keluarganya, ahirnya mereka menikah. Tetapi pernikahan itu tidak berlangsung lama, karena parman mempunyai kelainan jiwa alias GILA , , , , , , ,


KESIMPULAN:
Kita sebagai anak harus berbakti kepada orang tua kita yang telah melahirkan kita, membesarkan kita dan juga mendidik kita sebagai mana mestinya. Tetapi, yang menjadi orang tua, hendaknya memberikan hal yang terbaik untuk anaknya. Jangan karena alasan kepentingan pribadi, anak menjadi korban. Oleh karena itu, kita harus saling mengingatkan, , , , , “TERIMAKASIH”


[get this widget]

PEMILU ATAU ORANGNYA YANG TOLOL ? ? ? ? ?! ! ! ! !

Kamis, 09 April 2009

Surat suara yang ditulisi ini ditemukan di TPS VII Kelurahan, Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia.Sistem pemilihan sistem contreng dan penyediaan alat tulis membuat pemilih bisa 'berkreasi', Kamis (9/4). Sebuah surat suara di Medan, ditulisi kalimat 'Pemilu Paling Tolol'.

YANG TOLOL NTU SAPE ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?


[get this widget]

DONI,UBEN n OJAK

Rabu, 25 Maret 2009

Kita ber3 emang personil THE TELL UP yg tidak bisa di psahkn....walaupun kami masih skul,tp kami tidak ketinggalan utk mnympatkan Ngeband!!kami sering berkumpul saat kita ru pulang skul...kami jg nda ktinggalan utk cewe Qita..tp dr personil kita da yg lg jomblo LoO..Yaitu si Ojak,cZ dia baru putus ma cewe'a cuy...tp kami tetep ngehibur dia n berusaha nyari'n dia cwe..THE TELL UP kami bangun dgn susah payah..n kami akan memperjuangkan supaya THE TELL UP ttp jd BAND yg bisa sukses d belantika musik indonesia...CAYOo..THE TELL UP.........


[get this widget]

Personil The TeLL uP

Minggu, 15 Maret 2009

Ni dia personil-personil yang lagi ngayal jadi orang tertinggi sedunia , , , wekekekekekeke , , ,

Ada satu lagi sich , , , cuman yang atu belon di pasang batang idungnya , , ,


Yang atu cwe, cantik, bohai , , , cuman sayang , , ,


(masih anak-anak , , ,) hue hue hue , , , , ,

minta doain aja dech ama pembaca , , , mudah²an sukses dunia akherat , , , "AMIENNNNNNNN "


[get this widget]

CINTA DALAM HIDUPKU

Sabtu, 07 Maret 2009

Cinta dalam hidupku sangat menyenangkan.akan tetapi persahabatan THE TELL UP sangat lebih penting lagi karena THE TELL UP merupakan band yg kami bangun dengan susah payah.

Personil THE TELL UP terdiri atas uben,ojak n Doni.kita hidup selalu berkeliaran tanpa menghiraukan omelan ortu kami,tp meskipun dmkian kami sangat patuh kpd k2 ortu.THE TELL UP adlh band yg akan maju di masa akan datang,yg mungkin akan jd band papan atas.selain kami mmbangun band ni,kami jg menyempatkan waktu untuk pacar kami.

Tp ada salah satu personil yg bernAMa uben,dy adlh cowok yg playboy bejad yg banyak di benci ma cewek di sekolah kami.Wahai masyarakat indonesia,tunggu kami karena band kami insya allah akan menjadi band yg akan membawa musik indonesia yg bs di pandang bagus di mancanegara...HeHEhe...Maju THE TELL UP...


[get this widget]

Dunia Chating ???? Ok dech , , , ,! ! ! ! ! !

Kamis, 05 Maret 2009


Sering kali kita tidak sepenuhnya mempercayai dunia maya, apa lagi masalah percintaan dalam dunia maya. Seperti lewat chating, sms nyasar, atau lainnya. Tetapi tidak semua dunia maya tidak membuahkan hasil. Ada juga yang menggunakan dunia maya sebagai alat untuk mencari jodoh.


Seperti salah satu personil dari band yang baru-baru ini menjalar didunia musik Indonesia, melasanakan percintaan dengan salah seorang wanita lewat chating. Dari situlah dia mendapatkan seorang pujaannya lewat dunia maya tersebut. Yach memang bener banget , , , ,!!! Tidak semua dunia maya dusta.


“Awal aye jadian ame tuch cwe lewat chating, kaga tau kenapa gtu , , , aye langsung nembak gitu aje , , , tanpa memikirkan apa dia pantas atau cocok buat aye , , , tetapi dengan paercaya diri aye, aye berfikir k’lo aye kaga salah lagi, inilah cinta aye yang sebenernya , , , pasalnya, kaga tau kenapa, aye bias jujur ame tuch cwe, padahal aye kaga pernah tuch yang namanya jujur dalam dunia chating. aye ngenal chating dari kelas 1 SMP ampe sekarang kelas 2 SMA. Ntu kaga pernah jujur, soalnya aye mikir, toh jauh gtu, klo bohong pan kaga ketauan noh belangnya , , , hahahaaha , , ,yach , , , mungkin karena jodoh kali ye ame tuch cwe, makanya aye jujur ama dia. Walaupun aye kaga pernah ketemuan sebelumnya, tapi aye brani katakana cinta ame tuch cwe. Dan alhamdulillah hasilnya SUKSESS , , , , , HUE HUE HUE HUE”.


Dari cerita salah satu personil the tell up ntu menunjukan bahwa dunia maya (chating) tidak selalu bohong.

Jangan hawatir buat chating , , , , , , , ,


[get this widget]

JALANAN… KEHIDUPAN ATAU PELARIAN??


Sejak Marjinal bermarkas di Gang Setiabudi, Setu Babakan, Jakarta Selatan, dari hari ke hari kian banyak saja anak muda yang datang dan terlibat dalam program workshop. Selain membuka workshop cukil kayu dan musik, Marjinal mengusahakan distro sederhana. Sebuah lemari etalase diletakkan di beranda, menyimpan pelbagai produk Taringbabi; dari kaos, kaset, pin, stiker, emblem, zine sampai buku-buku karya Pramoedya Ananta Toer. Di dinding didisplay puluhan desain kaos, di ruang tamu yang selalu riuh itu. Di tengah-tengah kotak display, ada gambar tengkorak yang berbarik sebagai ikon Taringbabi.

Para punker biasanya datang secara berkelompok. Biasanya mereka duduk-duduk di beranda depan, melepas penat, setelah seharian berada di jalanan, sambil asyik ngobrol dan bermain musik. Dengan ukulele (kentrung), gitar dan jimbe mereka menyanyikan lagu-lagu Marjinal. Bob dan Mike pun ikut nimbrung bernyanyi bersama. Mike memberitahu accord atau nada sebuah lagu, dan menjelaskan makna dari lirik lagu itu. Proses belajar dan mengajar, secara tidak langsung terjadi di komunitas, dengan rileks.

Sebagian besar anak-anak itu memilih hidup di jalanan, sebagai pengamen. Ada yang masih sekolah, banyak juga yang putus sekolah. Mereka mengamen untuk membantu ekonomi orangtua. Sebagian besar mereka berlatar belakang dari keluarga miskin kota, yang tinggal di kampung-kampung padat penduduk; Kali Pasir, Mampang, Kota, Matraman, Kampung Melayu, Cakung, Cengkareng, Cipinang dan lain sebagainya. Bahkan ada yang datang dari kota-kota seperti Medan, Batam, Serang, Bandung, Indramayu, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Denpasar, Makasar, Manado, dll. “Dengan mengamen mereka bisa bertahan hidup, dengan mengamen mereka bisa membiayai sekolah dan membantu belanja sembako untuk ibu mereka.,” kata Mike, aktifis Marjinal.

Jika sekilas memandang penampilan mereka, boleh dibilang sebagai punk: ada yang berambut mohawk, jaket penuh spike, kaos hitam bergambar band-band punk dengan pelbagai slogan anti kemapanan. Kaki mereka dibalut celana pipa ketat dan mengenakan sepatu boot, ada juga yang hanya bersandal jepit.

Bagi anak-anak jalanan itu, Marjinal bagaikan oase, mata air yang menyegarkan kehidupan dan hidup mereka, di tengah cuaca kebudayaan Indonesia yang masih memarjinalkan anak-anak miskin kota, seperti yang didedahkan lirik lagu Banyak Dari Teman-temanku berikut ini:

Banyak dari teman-temanku / Lahir dari keluarga miskin / Di mana engkau enggan melihatnya, disana tak sederhana / Tak ada lagi banyak pilihan / / Diantara bising kereta / Dan sudut-sudut kumuhnya pasar / Di bawah terik matahari, disana tak sederhana / Tersangkut tajamnya pagar berduri / / Pelajar yang putus sekolah / Perempuan dan pekerja kasar / Dibawah beban yang dipikulnya, mereka tak sederhana / Terjebak pilihan yang berbahaya / / Tidur beralas tikar, dingin beratap mimpi / Tapi semuanya sirna oleh kenyataan / Kepala jadi kaki, kaki jadi kepala / Disunat dipotong-potong dicincang-cincang / / Banyak dari teman-temanku yang hidup dijalan sana / Dimana kau tak merindukannya mereka kian tersiksa / Tergusur gagahnya gedung yang somse (sombong sekali ah!) / / Di balik tirai yang suram dan dipinggir keangkuhan / Bergelut dengan kegelapan tersungkur di kaki besi / Tertembus panasnya timah kebencian

***

Persoalan anak jalanan di kota-kota besar di negeri ini sudah lama diperbincangkan, mulai dari kampus, kelompok studi, sampai seminar di hotel berbintang lima. Namun, untuk mengurai persoalan ini tidak mudah sebab menyangkut perut banyak orang. Banyak oknum yang memeras anak jalanan.

Pada saat krisis ekonomi, jumlah anak jalanan melonjak 400 persen. Sedangkan Departemen Sosial, tahun 1998 memperkirakan, jumlah anak jalanan mencapai angka 170.000 anak. Anak jalanan, secara umum akan dibilang anak jalanan yang masih tinggal dengan orantuanya atau keluarganya dan anak jalanan yang benar-benar lepas dari keluarganya serta hidup sembarangan di jalanan. Usia mereka 6-15 tahun.

Kehidupan anak muda di jalan adalah satu subkultur. Sebuah subkultur selalu hadir dalam ruang dan waktu tertentu, ia bukanlah satu gejala yang lahir begitu saja. Kehadirannya akan saling kait mengait dengan peristiwa-peristiwa lain yang menjadi konteksnya. Untuk memudahkan kita memahami gagasan mengenai subkultur anak muda jalanan, mari mencermati peta antara hubungan anak muda dan orang tua, serta kultur dominan sebagai kerangkanya.

Sekurang-kurangnya, ada dua pihak yang –berkat dukungan modal yang melekat pada dirinya– berupaya mengontrol kehidupan kaum muda, yaitu negara dan industri berskala besar. Di Indonesia, pihak pertama yaitu negara berupaya mengontrol kehidupan anak muda melalui keluarga. Keluarga dijadikan agen oleh negara, sebagai saluran untuk melanggengkan kekuasaan.

Melalui UU No. 10/1992 diambil satu keputusan yang menjadikan keluarga sebagai alat untuk mensukseskan pembangunan. Keluarga tidak hanya dipandang memiliki fungsi reproduktif dan sosial, melainkan juga fungsi ekonomi produktif. Pengambilan keputusan keluarga dijadikan alat untuk mensukseskan pembangunan, pada gilirannya, membawa perubahan pada posisi anak-anak dan kaum muda dalam masyarakat.

Negara memandang anak-anak dan kaum muda sebagai satu aset nasional yang berharga. Karena itu, investasi untuk menghasilkan peningkatan modal manusia (human capital) harus sudah disiapkan sejak sedini mungkin. Dalam hal tugas orang dewasa adalah melakukan penyiapan-penyiapan agar seorang anak bisa melalui masa transisinya menuju dewasa. Akibatnya ada pemisahan yang jelas antara masa anak-anak dan masa muda dengan masa dewasa. Adalah tugas orang tua untuk memberikan pemenuhan gizi yang dibutuhkan, mengirim ke sekolah sebagai bagian dari penyiapan masa transisi.

Saya Shiraishi (1995) yang banyak mengamati kehidupan keluarga dan masa kanak-kanak dalam masyarakat Indonesia mutakhir mengatakan bahwa implikasi lebih lanjut dari gagasan keluarga modern itu pada akhirnya menempatkan anak-anak sepenuhnya dibawah kontrol orangtua. Orangtua menjadi kuatir bila anaknya tidak mampu melewati masa transisi dengan baik, misalnya putus sekolah, dan akan terlempar menjadi kaum “tuna” (tuna wisma, tuna susila dan tuna lainnya), kaum yang kehidupannya ada di jalanan.

Kekuatiran ini bisa dilihat secara jelas dengan streotipe mengenai kehidupan jalanan sebagai kehidupan “liar”. Bukanlah satu hal yang mengada-ada bila kemudian para. orang tua lebih memilih untuk memperpanjang proteksi anak-anaknya untuk berada di dalam rumah sebab lingkungan di luar rumah dianggap sebagai”liar” dan mengancam masa depan anaknya. Pilihan untuk memperpanjang masa proteksi anak-anak inilah yang kemudian ditangkap sebagai peluang niaga oleh para pengusaha.

Belakangan ini dengan mudah kita bisa melihat berbagai produk atau media untuk membantu penyiapan masa transisi anak-anak. Berbagai media cetak dan elektronika mengeluarkan berbagai produk bagaimana menyiapkan anak secara “baik dan benar” dalam rangka pengembangan sumber daya pembangunan. Para orang tua pada. gilirannya akan lebih mengacu pada berbagai media itu sendiri dibandingkan pada peristiwa sehari-hari yang dialami oleh anaknya.

Cara membesarkan anak yang diimajinasikan oleh negara dan pemilik modal inilah yang kemudian menjadi wacana penguasa (master discourse) untuk anak-anak Indonesia. Ia digunakan sebagai alat untuk menilai kehidupan keseluruhan anak dan kaum muda di Indonesia. Hasilnya seperti yang ditunjukkan Murray (1994) adalah mitos kaum marjinal: yang dari sudut pandang orang luar menggambarkan orang-orang ini sebagai massa marjinal yang melimpah ruah jumlahnya dengan budaya kemiskinan dan sebagai lingkungan liar, kejam dan kotor … sumber pelacuran, kejahatan dan ketidakamanan.

Jalan raya bukanlah sekadar tempat untuk bertahan hidup. Bagi kaum muda tersebut jalanan juga arena untuk menciptakan satu organisasi sosial, akumulasi pengetahuan dan rumusan strategi untuk keberadaaan eksistensinya. Artinya ia juga berupaya melakukan penghindaran atau melawan pengontrolan dari pihak lain.

Sebuah kategori sosial, anak jalanan, bukanlah satu kelompok yang homogen. Sekurang-kurangnya ia bisa dipilah ke dalam dua kelompok yaitu anak yang bekerja di jalan dan anak yang hidup di jalan. Perbedaan diantaranya ditentukan berdasarkan kontak dengan keluarganya. Anak yang bekerja di jalan masih memiliki kontak dengan orang tua, sedangkan anak yang hidup di jalan sudah putus hubungan dengan orang tua.

Soleh Setiawan, seorang anak jalanan yang sudah hampir dua puluh tahun hidup di jalan menuturkan pengalamannya. Katanya, waktu kecil ia banyak ngeluyur di kampung Arab lalu sempat sekolah di Al-Irsyad, sebuah sekolah ibtidaiyah di Pekalongan. Tapi ia lebih senang bermain di jalan dibanding sekolah, lebih banyak bermain dari pada belajar. Sejak kecil dia tidak mengenal orangtua kandungnya. Dia dibesarkan seorang pamannya yang juga lebih banyak hidup di jalan. Seorang dokter yang cukup terpandang di Pekalongan mengadopsinya. Tetapi Soleh kecil selalu tidak merasa betah tinggal di rumah itu walau segala kebutuhannya dicukupi oleh orangtua angkatnya. Dia lebih sering bermain di luar rumah, sehingga orangtua angkatnya murka. Soleh pun minggat dari rumah. Dengan menumpang kereta api barang, ia pergi ke beberapa kota di Jawa, lalu ikut kapal penangkap ikan dengan rute pelayaran Kalimantan – Bali. Ia bekerja sebagai koki kapal selama 3 bulan.

Ketika pertama kali hadir di jalan, seorang anak menjadi anonim. Ia tidak mengenal dan dikenal oleh siapapun. Selain itu juga ada perasan kuatir bila orang lain mengetahui siapa dirinya. Tidaklah mengherankan bila strategi yang kemudian digunakan adalah dengan menganti nama. Hal ini dilakukan untuk menjaga jarak dengan masa lalunya sekaligus masuk dalam masa kekiniannya. Anak-anak mulai memasuki dunia jalanan dengan nama barunya. Ketika hidup di jalanan, Soleh dipanggil Gombloh karena sering nggambleh, bergelantungan di mobil atau kereta api, pergi ke mana pun tanpa tujuan. Biasanya anak-anak yang berasal dari daerah pedesaan menggganti dengan nama-nama yang dianggap sebagai nama “modern” yang diambil dari bintang rock atau yang yang biasa didengarnya misalnya dengan nama John, Jimi, Tomi dan semacamnya.

Proses penggantian sebutan itu dengan sendirinya menunjukkan bahwa ia bukan sekadar pergantian panggilan saja tetapi juga sebagai sarana menanggalkan masa lalunya. Artinya ia adalah bagian dari proses untuk memasuki satu dunia (tafsir) baru. Sebuah kehidupan yang merupakan konstruksi dari pengalaman sehari-hari di jalan.

***

Apakah mereka memahami apa itu punk?

Mike: Terus terang gua ngasih acungan jempol buat teman-teman yang hidup di jalan… Mereka punya kebanggaan, berpenampilan ngepunk, mereka tetap bertahan walau orang-orang sekitar yang melihat menilainya macam-macam. Bagi gua itu sebuah bentuk perlawanan juga. Melawan pikiran-pikiran orang yang sudah dimapankan — yang menganggap negatif karena melihat penampilan orang lain yang beda, menyimpang, diluar kelaziman. Tapi yang lebih penting adalah nilai-nilai punk dalam prakteknya berkembang dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana mereka bisa survive, menjalin kebersamaan, saling peduli satu sama lain dan tetap mengunggulkan rasa dan kebebasan. Hidup di jalanan kan penuh tantangan. Apalagi sesusia mereka, ada yang masih anak-anak, yang orang bilang diluar kewajaran — ketika anak-anak yang lain kan sekolah, pulang ke rumah, bermain, latihan ini dan itu, les piano … Mereka hidup di jalanan mencari uang untuk membantu orangtua. Kadang dikejar dan digaruk trantib. Digertak atau diperas orang yang sok jagoan, macho… Tapi dalam posisi bertahan hidup di jalan, mereka mandiri, sehat, gembira, dan punya rasa humor. Buat gue itu penting, manusiawi banget!

Tapi, di sisi lain Mike prihatin ketika melihat para punker yang hidup di jalan, hanya menjadikan jalanan sebagai tempat nongkrong dan mabuk-mabukan. Mereka mencari uang dengan mengamen tapi hasil jerih payahnya itu hanya untuk membeli obat-obatan (drugs) dan minuman beralkohol. Mereka masih berusia belasan tahun, tiba-tiba memutuskan berhenti sekolah dan lari dari rumah, karena terpengaruh teman-teman nongkrong . Mereka menenggak minuman dan menelan puluhan tablet dextro (tablet obat batuk yang disalahgunakan untuk mabuk). Banyak dari mereka adalah perempuan berusia dini, dan menjadi korban pelecehan seksual.

Bagi mereka, punk sebatas tempat pelarian. Lari dari kesumpekan rumah. Lari dari tekanan hidup. Lari dari tanggungjawab. Lari dari kenyataan! Di kepala mereka, dengan berpenampilan diri seperti punker, mereka bisa bebas dari segala bentuk tekanan hidup, bebas semau-gue, bebas nenggak minuman atau menelan puluhan tablet dextro, bebas mengekspresikan diri sebebas-bebasnya walau masyarakat di sekitarnya terganggu, seperti yang terjadi berikut ini:

Pada suatu siang yang gerah, empat anak-muda (belasan tahun) berjalan oleng di depan squat Marjinal. Mereka sudah beberapa kali mondar-mandir, dan seorang diantaranya berwajah pucat, matanya terpejam, dalam keadaan mabuk berat, sehingga menjadi tontonan warga. Ketika ditanya tujuannya hendak ke mana, mereka cuma menggeleng-gelengkan kepala sambil meringis.

Anak-anak kampung Setiabudi (berusia belasan tahun) pun mengarak mereka ke pinggir kali. Segala atribut punk yang melekat di tubuh mereka dilemparkan ke kali, sambil diteriaki,”Pecundang! Pecundang! Pecundang!” Setelah itu, mengusir mereka.

Kejadian serupa, akhir-akhir ini banyak terjadi di beberapa tempat di Jakarta. Bahkan ada aksi kriminal, seperti kasus perkosaan yang terjadi di terowongan Casablanca yang dilakukan segerombolan orang yang beratribut punk, yang diceritakan Kodok (personil Bombardir). “Begitu mendengar kejadian itu, gue bareng warga menyisir beberapa tempat yang biasanya jadi tempat nongkrong mereka,” ujar Kodok dengan nada tinggi.

Squat Marjinal juga sering kedatangan para orangtua yang mencari keberadaan putrinya — (seperti Nia dari Citayam). Belum lagi pertanyaan-pertanyaan para ibu tentang putra-putri mereka yang berperilaku “aneh” di mata mereka. “Rambut diwarnai merah, sering diluar rumah, dan malas sekolah, maunya pergi jauh ke Jawa padahal gak megang duit” kata seorang ibu dari Pondok Kopi.

Sampai saat tulisan ini dibuat, masyarakat awam masih memandang Punk sebagai sebuah organisasi yang terpusat. Sehingga wajar saja apabila para orangtua menanyakan segala sesuatu menyangkut putra-putrinya ke squat Marjinal. Pada kenyataannya, punk adalah satuan-satuan kecil komunitas yang menyebar. Di luar itu, adalah massa cair seperti yang dipresentasikan para gerombolan yang beratribut punk di jalanan.

Berbeda dengan gerombolan yang beratribut punk di jalanan yang ngamen untuk mabuk, punk jalanan yang beken juga di sono disebut street punk adalah sebuah gerakan budaya tanding ( counter cilture) yang melawan kemapanan budaya dominan yang dibentuk oleh sistem kekuasaan. Street punk muncul di Inggris pada tahun 1980-an, pada masa rezim Perdana Menteri Margareth Thatcher, dari Partai Konservatif, yang kebijakan ekonominya sangat liberal, memberi peluang kapitalis mengembangkan pasar modal (ekonomi uang) tetapi di sisi lain mengabaikan kelas pekerja, sehingga pengangguran pun merajalela. Ketika pabrik-pabrik menutup lowongan pekerjaan, bahkan memecat banyak karyawannya dengan alasan efesiensi, masyarakat kelas pekerja menggunakan jalanan sebagai tempat mencari nafkah, membuat jejaring-kerja, serta aksi protes yang diselingi karnaval dan musik.

Sebagai sub-kultur Punk terinspirasi oleh karya-karya seni perlawanan. Antara lain, dari novel karya Charles Dickens, yang sebagian besar menceritakan nasib anak-anak (dari panti asuhan) yang dipaksa bekerja sebagai pembersih cerobong asap di pabrik-pabrik yang menggunakan teknologi mesin uap untuk menggenjot produksi pada era Revolusi Industri. Anak-anak itu merasa tersiksa bekerja sehari-semalam, tanpa makanan yang cukup, di tempat-tempat yang kumuh tidak berpenerangan. Mereka akhirnya memberontak, menolak segala bentuk eksploitasi! Mereka lari dari panti-asuhan! Lalu memutuskan hidup secara kolektif. Mereka menggunakan jalanan di London sebagai sumber mencari nafkah dan ilmu-pengetahuan. Dan terbebas dari eksploitasi.

Bagi seorang punk, jalanan adalah kehidupan. Di jalanan mereka bertemu dengan orang-orang, di jalanan mereka saling berbagi pengetahuan, di jalanan mereka berdagang, di jalanan mereka menyuarakan kebenaran melalui nyanyian. Pada 1980-an, terjadi bentrokan hebat antara punker dan hippies, karena perbedaan persepsi tentang kehidupan di jalanan. Bagi hippies, jalanan adalah ruang publik sebagai tempat mereka mengekspresikan kemuakan akan kehidupan yang diwarnai perang dan ancaman nuklir. Di jalanan mereka berdemonstrasi membagi-bagikan bunga, seks bebas (war no, sex yess) dan menenggak obat-obatan (drugs) –mereka ingin lari (escape) dari kehidupan ini. Kebalikannya, punk melihat kehidupan ini sebagai projeksi, tergantung si individu itu untuk melakukan perubahan. Perubahan itu dimulai dari yang tidak ada, doing more with less, menjadi sesuatu yang ada dan berarti. Punk tak pernah lari dan sembunyi ketika dihadapkan pada problematika kehidupan. Hadapi! Tuntaskan!

Melihat fenomena gerombolan yang beratribut punk yang nongkrong, mabuk dan mondar-mandiri di Jakarta akhir-akhir ini, tidak perlu dipertanyakan lagi… Mereka bukan punk! Mereka hanya beratribut punk tetapi jalan hidupnya adalah hippies! Hanya hippies yang lari dari kehidupan, dengan nenggak minuman dan obat-obatan (drugs), mereka lari dari kebebasan (escape from freedom).


[get this widget]